Bukti Nabi Musa Membelah Laut

Bukti Nabi Musa Membelah Laut

7 Berita Menarik 7 Fakta Menarik 7 Hal Terbaik Dunia 7 Hal Terbaik Indonesia Artikel Menarik Artikel Unik https://7terbaik.com/ On The Spot Trans7

Pada akhir tahun 1988 silam, seorang Arkeolog mempunyai nama Ron Wyatt, mengklaim bahwa dirinya sudah menemukan Bukti Nabi Musa Membelah Laut sejumlah bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah.

Bukti Nabi Musa Membelah Laut

Menurutnya, Bukti Nabi Musa Membelah Laut ini adalah bangkai kereta tempur Pharaoh yang terbenam di lautan itu saat dipakai untuk memburu Musa bareng para pengikutnya. Berdasarkan keterangan dari pengakuannya, di samping menemukan sejumlah bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bareng para timnya pun menemukan sejumlah tulang insan dan tulang kuda ditempat yang sama. Temuan ini pastinya semakin memperkuat sangkaan bahwa sisa-sisa tulang belulang tersebut adalah bagian dari kerangka semua bala tentara Pharaoh yang terbenam di laut Merah.

Apalagi dari hasil pengujian yang dilaksanakan di Stockhlom University terhadap sejumlah sisa tulang belulang yang sukses ditemukan,memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan sejumlah tulang sudah berusia selama 3500 tahun silam, dimana menurut keterangan dari sejarah,kejadian pengejaran tersebut juga terjadi dalam kurun masa-masa yang sama.

Akan namun di samping itu, ada sebuah benda unik yang juga sukses ditemukan, yakni poros roda dari di antara kereta kuda yang sekarang keseluruhannya sudah tertutup oleh batu karang, sampai-sampai untuk ketika ini format aslinya paling sulit untuk disaksikan secara jelas.

Bisa jadi Allah sengaja mengayomi benda ini guna menunjukkan untuk kita seluruh bahwa mukjizat yang diturunkan untuk Nabi nabi-Nya adalahsuatu urusan yang nyata dan bukan merupakan kisah karangan belaka.

Namun, diantara sejumlah bangkai kereta tadi, ditemukan pun sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang tercipta dari emas. Sepertinya, inilah saldo dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.

Lokasi penyeberangan diduga berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di dekat lokasi penyeberangan ialah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara tersebut di sisi unsur utara dan unsur selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya menjangkau 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba selama 1/14 atau 4 derajat, sementara tersebut dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab selama 1/10 atau 6 derajat.

Adapun jarak antara Nuweiba ke Arab diduga sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diduga 900 meter. Dapatkah kita menginginkan berapa gaya yang dibutuhkan untuk bisa membelah air laut sampai mempunyai lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata-rata menjangkau ratusan meter guna waktu yang lumayan lama, menilik pengikut Nabi Musa yang menurut keterangan dari sejarah berjumlah ribuan? (menurut keterangan dari tulisan lain diduga jaraknya menjangkau 7 km, dengan jumlah pengekor Nabi Musa selama 600.000 orang dan masa-masa yang ditempuh guna menyeberang selama 4 jam).

Sejarah Nabi Musa Membelah Laut

Berdasarkan keterangan dari sebuah perhitungan, diduga diperlukan desakan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan desakan yang anda terima Jika menyelam di laut sampai kedalaman 280 meter. Apabila anda kaitkan dengan kecepatan angin, maka menurut sejumlah perhitungan, paling tidak dibutuhkan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam guna dapat membelah dan menjaga belahan air laut itu dalam jangka masa-masa 4 jam!!! sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.

Seorang Arkeologi mempunyai nama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 mengaku bahwa dirinya sudah menemukan sejumlah bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, barangkali ini adalahbangkai kereta tempur Pharaoh yang terbenam dilautan ketika dipakai untuk memburu Musa bareng para pengikutnya.

Berdasarkan keterangan dari pengakuannya, di samping menemukan sejumlah bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bareng para krunya pun menemukan sejumlah tulang insan dan tulang kuda ditempat yang sama.

penemuan ini pastinya semakin memperkuat sangkaan bahawa sisa-sisa tulang belulang tersebut adalahbahagian dari kerangka semua tentara Pharaoh yang terbenam di laut Merah. Apalagi dari hasil pengujian yang dilaksanakan di Stockhlom University terhadap sejumlah sisa tulang belulang yang sukses ditemukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan sejumlah tulang sudah berusia selama 3500 tahun silam, dimana menurut keterangan dari sejarah,kejadian pengejaran tersebut juga terjadi dalam kurun masa-masa yang sama.

Baca Artikel : Saksi Nabi Musa Membelah Laut

Di samping itu, ada sebuah benda unik yang juga sukses ditemukan, yakni poros roda dari di antara kereta kuda yang sekarang keseluruhannya sudah tertutup oleh batu karang, sampai-sampai untuk ketika ini format aslinya paling sulit untuk disaksikan secara jelas. Mungkin Allah sengaja mengayomi benda ini guna menunjukkan untuk kita seluruh bahwa mukjizat yang diturunkan untuk Nabi2-Nya adalahsuatu urusan yang nyata dan bukan merupakan kisah karangan belaka. Di antara sejumlah bangkai kereta tadi, ditemukan pula suatu roda dengan 4 buah jeruji yang tercipta dari emas. Sepertinya, inilah saldo dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.

Lokasi penyeberangan diduga berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di dekat lokasi penyeberangan ialah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara tersebut di sisi unsur utara dan unsur selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya menjangkau 1500 meter. Kecerunan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba selama 1/14 atau 4 darjah, sementara tersebut dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab selama 1/10 atau 6 darjah. Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab selama 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diduga 900 meter.

Dapatkah kita menginginkan berapa daya atau desakan yang dibutuhkan untuk membelah air laut sampai mempunyai lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 menjangkau ratusan meter guna waktu yang lumayan lama, menilik pengikut Nabi Musa yang menurut keterangan dari sejarah berjumlah ribuan? (menurut keterangan dari tulisan lain diduga jaraknya menjangkau 7 km, dengan jumlah pengekor Nabi Musa selama 600.000 orang dan masa-masa yang ditempuh guna menyeberang selama 4 jam).

Berdasarkan keterangan dari perkiraan, Diperlukan desakan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan desakan yang anda terima Jika menyelam di laut sampai kedalaman 280 meter. Jika anda kaitkan dengan kecepatan angin, menurut sejumlah perhitungan, paling tidak dibutuhkan hembusan angin dengan kecepatan konsisten 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam guna dapat membelah dan menjaga belahan air laut itu dalam jangka masa-masa 4 jam.

Dan (ingatlah), saat kami belah laut untukmu, kemudian kami selamatkan anda dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang anda sendiri menonton (QS 2:50).Dan kami memungkinkan Bani Israil mengarungi laut, kemudian mereka dibuntuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, Karena berkeinginan menyiksa dan menindas (mereka); sampai bila Fir’aun tersebut Telah nyaris tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak terdapat Tuhan tetapi Tuhan yang diyakini oleh Bani Israil, dan saya tergolong orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).Dan Sesungguhnya Telah kami wahyukan untuk Musa: “Pergilah anda dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah guna mereka jalan yang kering dilaut itu[933], anda tak usah cemas akan tersusul dan tidak usah fobia (akan tenggelam)”. (QS 20:77)Maka Fir’aun dengan bala tentaranya memburu mereka, kemudian mereka diblokir oleh laut yang membenamkan mereka. (QS 20:78)Lalu kami wahyukan untuk Musa: “Pukullah lautan tersebut dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan tersebut dan tiap-tiap belahan ialah seperti gunung yang besar. (QS 26:63)

Simulasi terbelahnya laut merah oleh ilmuan menurut hukum fisika

Seperti yang mister kutip dari didiksugiarto.com Sekelompok ilmuan asal Amerika bahkan mengerjakan simulasi eksklusif untuk memperlihatkan secara ilmiah proses terbelahnya laut merah tersebut. Peran angin dari unsur timur yang berhembus kencang dikabarkan menolong terbelahnya Laut Merah oleh Nabi Musa laksana yang tertulis pada buku suci agama Samawi,

Simulasi komputer menunjukkan bagaimana angin dapat mencampakkan air laut sehingga menjangkau dasar lautan dan menyusun laguna, kata kumpulan peneliti di Badan Nasional Penelitian Atmosfir dan Universitas Colorado di Boulder.

“Simulasi itu hampir sesuai dengan apa yang dikisahkan dalam buku suci,” kata pemimpin riset itu, Carl Drews dari NCAR.

Berdasarkan keterangan dari Carl, menurut ilmu fisika, angin dapat mencampakkan air menjadi suatu jalur yang aman untuk diarungi karena sifatnya yang luwes, lantas kembali mengalir laksana semula.

Berdasarkan keterangan dari tulisan dari buku suci Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS. memimpin umat Yahudi terbit dari Mesir atas kejaran Firaun pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat tersebut terbelah sedangkan untuk menolong rombongan Musa melintas dan langsung memblokir kembali, membenamkan para tentara Firaun.

Drews dan kelompoknya menganalisis tentang angin topan yang berasal dari Samudera Pasifik membuat badai besar yang dapat mencampakkan air di laut dalam.

Kelompoknya menunjukkan area selatan Laut Mediterania yang diperkirakan menjadi lokasi penyeberangan itu, dan memaparkan format tanah yang bertolak belakang karena terbentuk setelahnya serta merangsang isu tentang lautan yang terbelah.

Pemaparan itu membutuhkan format tapal kuda Sungai Nil dan laguna dangkal di sepanjang garis pantai. Hal ini menunjukkan angin berkecepatan selama 101 kilometer per jam yang berhembus sekitar 12 jam, dapat mencampakkan air pada kedalaman selama dua meter.

“Laguna tersebut mempunyai panjang sejauh 3-4 kilometer dan lebar sejauh lima kilometer yang terbelah sekitar empat jam,” kata mereka di dalam Jurnal Perpustakaan Umum Ilmu Pengetahuan, PloS ONE.

“Masyarakat telah diciptakan kagum atas kisah pembelahan laut itu, menginginkan bahwa urusan tersebut terjadi secara nyata,” kata Drew menambahkan bahwa riset ini menyatakan tentang pembelahan laut itu menurut hukum fisika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *