20 Makanan Khas Bali Yang Bikin Ngiler

20 Makanan Khas Bali Yang Bikin Ngiler

7 Berita Menarik 7 Fakta Menarik 7 Hal Terbaik Dunia 7 Hal Terbaik Indonesia Artikel Menarik Artikel Unik https://7terbaik.com/ On The Spot Trans7

Wisata Kuliner Bali tidak kalah tak asing dengan objek wisatanya. Bahkan, tidak sedikit restoran-restoran di kota lain yang menyediakan hidangan dari Pulau Dewata. Bagi yang sudah pernah merasakannya, pasti akan mengetahui keistimewaannya.

20 Makanan Khas Bali Yang Bikin Ngiler

Bali memang menjadi destinasi wisata yang tidak jarang dikunjungi turis-turis, baik dari dalam maupun luar negeri. Wajar karena kawasan tersebut menawarkan sekian tidak sedikit lokasi liburan yang menyenangkan. Tapi, singgah ke sana tanpa mencoba kulinernya sama saja menampik peluang emas. Pasalnya, Wisata Kuliner Bali sangat khas. Berbeda sekali dengan sajian dari Pulau Jawa, Kalimantan atau bahkan hidangan western.

Sebab, bumbu rempah yang digunakan sangat khas. Membuat makanan bercita rasa lezat dan susah terlupakan. Berikut 20 santapan khas Bali yang layak Anda coba:

1. Ayam dan Bebek Betutu

Kuliner ini berupa ayam atau bebek utuh yang bagian perutnya diisi dengan sekian tidak sedikit macam bumbu rempah. Konon, bebek betutu merupakan makanan kesayangan semua raja di Bali. Teknik pengolahannya cukup unik, yakni daging bebek yang telah dibumbui akan diberi pijatan-pijatan terlebih dulu supaya lebih empuk dan bumbunya meresap ke tulang. Setelah itu, dibungkus daun pisang atau daun pinang dan dipanggang.

Proses pematangannya memakan waktu sehari semalam menggunakan bara api sekam. Cita rasa yang dihadirkan, yaitu gurih dan pedas. Biasanya, makanan tersebut dihidangkan pada upacara keagamaan. Tapi, sekarang menjadi menu harus yang ada di restoran-restoran mewah. Beberapa lokasi tinggal santap yang menyediakannya merupakan Ayam Betutu Liku, Ayam Betutu Men Tempeh dan Ayam Betutu Khas Gilimanuk.

2. Sate Lilit

Sesuai dengan namanya, olahan sate ini dibuat dengan kiat melilitkan bahan utama pada batang daun serai atau tangkai bambu. Sehingga, memunculkan wewangian yang sedap. Beberapa jenis daging yang sering dipakai ialah ayam, sapi, babi dan ikan tenggiri. Tapi, sampai saat ini pilihan terakhir masih menjadi favorit, meskipun harganya mahal. Daging tersebut dicincang dan dicampur dengan rempah khas Bali sebelum dililitkan.

Tidak sulit untuk memburu sate lilit sebab nyaris semua lokasi tinggal santap menghidangkan menu ini.

3. Lawar Kuwir

Lawar merupakanperpaduan antara daging cincang dengan aneka sayuran yang dibumbui rempah-rempah pilihan. Umumnya, makanan ini berbahan utama daging babi, tetapi kuwir (bebek entog) bisa menjadi pilihan untuk kaum Muslim. Jadi, daging yang telah dicacah akan dicampur dengan sayuran, seperti kacang panjang dan parutan kelapa beserta bumbu. Lebih nikmat apabila disantap bersama nasi putih, sate lilit dan jukut ares.

Perlu diketahui, lawar sendiri ada bermacam-macam. Jika ditonton dari warnanya, ada lawar merah dan lawar putih. Khusus yang pertama seringkali didapatkan dari campuran darah daging. Terdapat pula lawar yang diberi nama sesuai dengan jenis daging atau sayurannya, laksana lawar kuwir, lawar babi dan lawar nangka. Warung Lawar Kuwir Bu Wit di Tabanan dan Warung Makan Pan Sinar di Denpasar merupakan rekomendasi lokasi tinggal santap yang menyajikan lawar kuwir.

4. Babi Guling

Makanan ini menjadi primadona untuk semua turis asing yang datang ke Pulau Dewata. Bagi pecinta daging babi, tentu akan terpuaskan oleh santapan lezat tersebut. Menggunakan bumbu basa genep Bali serta daun ketela pohon yang dimasukkan ke dalam perut babi sebelum diguling sambil diputar-putar di atas bara api membuat rasanya gurih. Apalagi warna kulitnya yang kecoklatan sangat renyah di lidah. Tapi, tidak semua orang bisa mengonsuminya karena babi guling bukanlah makanan yang halal.

Seperti bebek betutu, awalnya makanan yang memiliki nama beda be guling ini dihidangkan sebagai sajian upacara adat. Namun, sekarang telah hadir di sekian tidak sedikit lokasi tinggal makan. Restoran yang menawarkan kuliner tersebut, yakni Warung Jero Kawan di Mengwi, Warung Babi Guling Pak Dobiel di Nusa Dua, Warung Babi Guling Candra di Denpasar dan masih tidak sedikit lagi.

5. Nasi Campur Ayam

Mempresentasikan nasi putih yang dikelilingi suwiran ayam sisit, lawar ayam, sate lilit, sayur urap dan sekian tidak sedikit macam lauk lainnya. Tapi, setiap rumah santap tidak jarang kali menghidangkan pendamping yang berbeda, misalnya ayam betutu, kulit ayam goreng, telur sambal tomat, ikan pindang, daun umbi pedas dan kacang goreng. Bagi pecinta pedas, bisa menambahkan sambal matah atau sambal embe khas Bali.

Penasaran berkeinginan mencobanya? Silakan datang ke Nasi Ayam Bu Oki di Jimbaran, Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku di Ubud atau Warung Men Weti di Sanur.

6. Tipat Cantok

Dalam Bahasa Bali, “tipat” berarti ketupat dan “cantok” dengan kata beda diuleg atau dihaluskan. Tentu saja bahan utama hidangan tersebut merupakan ketupat yang diberi sayuran kacang panjang, kangkung, tauge dan mentimun. Proses penyajiannya serupa dengan rujak petis. Jadi, bumbu-bumbu seperti kacang tanah goreng, bawang putih, cabai, garam dan taoco dihaluskan dengan cobek. Setelah itu, ketupat dan tahu dipotong-potong di piring. Kemudian ditambahkan sayuran matang dan disiram bumbu kacang.

Tipat cantok lumayan familiar di Bali, sehingga tidak sulit untuk memburu penjualnya. kita dapat mengupayakan kuliner tersebut ala warung sederhana atau hotel berbintang.

7. Rujak Bulung dan Kuah Pindang

Jika biasanya Anda menyantap rujak yang dibumbui cuka, di Bali berbeda karena ada olahan rujak dengan kuah ikan tuna. Makanan memiliki nama rujak kuah pindang ini terbuat dari irisan mangga muda dan kuah yang super pedas. Tapi, apabila ingin lebih komplit dapat meningkatkan isian dengan sekian tidak sedikit macam buah, seperti bengkuang, kedondong atau rumput laut (rujak bulung). Biasanya, jenis rumput laut yang dipakai ialah bulung boni.

Untuk icip-icip menu tersebut, silakan berkunjung ke Warung Rujak Glogor atau Warung Rujak Kuah Pindang Bo Hwa di Denpasar.

8. Tipat Blayag

Kuliner yang berasal dari Kabupaten Buleleng ini berupa ketupat, tetapi bentuknya bukan persegi, tetapi laksana lontong dan dililit memanjang dengan janur muda atau daun enau muda. Berbeda dengan ketupat biasa yang menggunakan bumbu kacang, Tipat Blayag ini cukup unik karena mencampurkan bumbu dari olahan tepung beras dan rempah khas Bali. Jadi, teksturnya kental dan sedikit serupa dengan santan.

Biasanya, makanan tersebut dihidangkan bersama sayur urap, ayam sisit, ceker ayam, kacang kedelai dan kerupuk kulit ayam. Tipat Blayag sangat mudah ditemui di Singaraja atau rumah-rumah makan berlabel Singaraja yang ada di Kuta dan Denpasar.

9. Nasi Jinggo

Makanan khas Bali berikutnya merupakan nasi jinggo. Kuliner ini mengusung konsep murah meriah, tetapi soal rasa tidak ada yang berani menandingi. Sama dengan nasi kucing, makanan tersebut dibungkus daun pisang. Isinya berupa satu kepal nasi putih, daging ayam suwir, tempe goreng, mie goreng dan sambal yang ekstra pedas. Biasanya, orang tidak akan kenyang bila cuma menyantap satu bungkus nasi jinggo. Berbicara soal namanya, ada sejarah unik yang berkaitan dengan harga makanan ini.

Jadi, tak ada yang tahu pasti apa makna dari istilah “Jinggo” atau “Jenggo”. Tapi, menurut keterangan dari sejumlah orang itu berasal dari Bahasa Hokkien yang berarti seribu lima ratus. Pada tahun 1997, saat nasi jinggo baru populer memang sempat dibanderol dengan harga Rp1.500,-. Namun, sekarang dijual dengan kisaran harga Rp3.000-5.000,-. Karena tergolong sebagai street food di Bali, kita dapat mengejar saudagar makanan ini di pinggir-pinggir jalan.

10. Nasi Tepeng

Hidangan yang berasal dari Gianyar ini berupa nasi yang dibuat lembek, bahkan teksturnya serupa laksana bubur. Tapi, yang membedakannya merupakan bumbu pedas dari tepeng. Pada umumnya, olahan tersebut disajikan bareng ragam bahan, seperti kacang panjang, daun kelor, nangka muda, terong, kacang merah dan kelapa parut. Untuk lauknya sendiri ada suwiran ayam goreng dan telur. Rasanya semakin khas karena dipresentasikan di atas daun pisang.

Nasi tepeng ada di sebanyak tempat, khususnya Pasar Senggol, Gianyar dan merupakanmenu sarapan kesayangan penduduk di sana.

Makanan Khas Pulau Dewata

11. Nasi Sela

Makanan ini sangat terkenal di lokasi pedesaan. Tapi, kini tidak saja orang desa yang menyukai makanan memiliki nama beda nasi ubi jalar tersebut, warga perkotaan pun menggemarinya. Sebab, rasa nasi sela memang benar-benar spesial. Sesuai namanya, resep utama hidangan itu merupakan nasi dan sela (ubi jalar). Dibumbui dengan kalas, yaitu campuran santan, daging dan basa gede. Bahan tambahannya merupakan jukut (sayur) bejek, udang kecil, kacang tanah, ayam betutu suwir, sambal bongkot dan sambal matah yang menciptakan ketagihan.

Meski kedengarannya biasa, tetapi nasi sela yang berasal dari Karangasem itu mempunyai sejarah yang cukup menarik. Jadi, makanan ini muncul untuk pertama kali pada tahun 1970-an ketika wilayah tersebut mengalami tantangan ekonomi. Warga setempat mencampurkan cacahan ketela dan ubi jalar sebagai pengganti nasi di tengah masa krisis.

Akhirnya, sekarang bertahan sebagai makanan khas Pulau Dewata bagian timur. Kini teknik pengolahannya lebih mutakhir, sampai-sampai dapat disuguhkan dalam paket yang lebih lezat. Biasanya, nasi sela disajikan dalam nasi jinggo, nasi bungkus atau pada rumah-rumah makan khas Bali. Jika anda tertarik, datang saja ke Warung Mek Luh yang berada di depan RSUD Karangasem.

12. Komoh

Komoh merupakansejenis sup yang berisi daging, seperti ayam, itik, entog, penyu atau babi. Terkadang, makanan ini pun dapat dihidangkan bersama hati dan kulit hewan. Cara menyantapnya cukup unik, yakni “diuyup” alias mendekatkan mangkok saji ke mulut dengan tangan, lantas komoh bisa diminum atau dapat pun dengan sendok makan.

13. Lontong Jukut Serapah

Lain dari lontong pada umumnya, jukut serapah mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Ada yang segitiga, tetapi ada pula yang bulat lonjong dan berukuran lebih besar. Biasanya, bahan utama dipotong-potong, lantas dihidangkan bareng ragam sayur matang, seperti daun singkong, bayam, papaya, nangka dan buah atau jantung pisang. Sesudah itu, disiram dengan kuah kental yang memiliki nama telengis. Terbuat dari sampingan minyak kelapa serta santan yang telah direbus.

14. Jukut Ares

Salah satu makanan khas Bali yang unik karena terbuat dari pohon pisang muda, kira-kira ukurannya sebesar lengan orang dewasa. Ares atau batang pisang tersebut diiris tipis-tipis, lantas dimasak dengan Base Gede alias bumbu lengkap dari Pulau Dewata. Untuk daging campurannya sendiri berupa ayam, entog atau babi. Bagi umat Islam disarankan untuk bertanya pada penjual sebelum mengerjakan pembelian jukut ares.

15. Godoh Gedang

Dari namanya, pasti Anda telah dapat memprediksi bahan utama hidangan ini, yaitu gedang alias pisang. Sebetulnya, makanan tersebut berupa pisang goreng yang bisa dinikmati bersama gula kayu manis atau krim segar. Pisang yang dipakai ialah pisang belur. Perbedaan godoh gedang dengan pisang goreng biasa merupakan sejarahnya. Konon, makanan ringan ini telah diperkenalkan oleh Portugis sejak abad ke-16 lalu. Tentu keberadaannya sudah menemani masyarakat Bali selama beratus-ratus tahun.

16. Bagiak

Salah satu oleh-oleh khas Bali yang populer di kalangan wisatawan. Makanan yang cocok untuk dijadikan camilan ini hadir dalam sekian tidak sedikit rasa, seperti kacang, jahe, kayu manis dan susu. Bagiak terbuat dari tepung sagu yang adonannya dibuat menjadi bulat panjang, sebesar jempol orang dewasa. Apabila dipegang terasa keras, tapi saat masuk ke mulut akan berbunyi “kres-kres” saking renyahnya. Rasanya yang agak manis sangat pas dinikmati saat sore hari bersama secangkir kopi hangat.

17. Bubur Mengguh

Seperti tipat blayag, bubur mengguh juga berasal dari Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Biasanya, makanan ini dihidangkan pada saat upacara adat atau keagamaan di distrik itu. Bahan utama bubur ini merupakan beras dan santan yang dipresentasikan bersama suwiran ayam berbumbu, kemudian disiram kuah kental. Uniknya, olahan tersebut disantap dengan urap sayur yang disajikan terpisah. Sehingga, cita rasa yang tercipta sangat lengkap.

Perpaduan gurih dan tidak tidak sedikit pedas serta renyahnya urap membuat bubur mengguh tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Pulau Dewata.

18. Tum Ayam

Sajian ini serupa dengan pepes yang berasal dari Pulau Jawa. Bahan utamanya merupakan daging ayam yang dicincang halus. Bumbu-bumbu seperti bawang, kencur, jahe, lengkuas, santan dan sebagainya digunakan sebagai campuran. Tidak berbeda dengan pepes, proses pembuatan tum ayam pun sangat persis. Jadi, setelah ayam dicincang halus dan diberi bumbu, dibungkus dengan daun pisang. Cara memasaknya dikukus sampai matang.

19. Sate Plecing

Sate plecing merupakan menu makanan yang berbahan utama daging ayam, babi atau ikan laut. Bila sate pada umumnya tak asing dengan bumbu kacang, sate ini disajikan dengan bumbu plecing yang merupakanmakanan khas Lombok dan Bali. Terbuat dari cabai rawit, tomat, terasi, garam dan terkadang diberi perasan jeruk limau.

20. Serombotan

 

Kalau di Jawa namanya sayur urap. Akan tetapi, serombotan sedikit berbeda karena menyuguhkan sekian tidak sedikit sayuran, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, buncis, tauge, terong bulat dan pare. Santapan khas Klungkung, yakni kabupaten terkecil di Provinsi Bali ini juga dibumbui rempah-rempah khas, antara lain kunyit tumbuk, kencur, lengkuas dan dipadukan dengan bumbu kacang pedas. Bisa digado seperti salad atau disantap bersama tipat/nasi.

Walaupun sentral serombotan ada di wilayah Klungkung, tetapi kuliner itu dapat diperoleh di lokasi tinggal santap maupun pasar-pasar tradisional di Pulau Dewata. Seperti Pasar Kreneng, Pasar Sukawati dan Pasar Batubulan dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp3.000,- sampai Rp7.000,-. Tapi, yang paling difavoritkan merupakan serombotan Ibu Nengah Purnawati. Beliau telah berjualan makanan itu sekitar 25 tahun dan biasa menjajakan dagangannya di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar pada sore hari.

Demikianlah sebanyak santapan lezat khas Pulau Dewata yang bisa menggetarkan lidah. Mungkin masih tidak sedikit dari anda yang memandang bahwa hidangan khas pulau tersebut tidak halal, sebetulnya kenyataannya tidak tidak tidak sedikit yang bisa dikonsumsi umat Muslim. Asal bisa memilih restoran dan makanan khas Bali yang terbukti halal

Artikel Lainnya :
10 Makanan Khas Nusa Tenggara Barat
11 Makanan Khas Tradisional Palu
15 Tempat Makan Manado Paling Enak
13 Rekomendasi Tempat Makan Di Makassar
9 Makanan Khas Kendari, Must Try

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *